Selasa, 03 November 2015

Bahan Pembersih


PRODUK PEMBERSIH





v  PRODUK PEMBERSIH LAINNYA



Selain sabun dan  deterjen  yang  pembersih  utama, ada banyak produk lainnya masih banyak   digunakan  sebagai pembersih. Antara lain  adalah  pasta  gigi,  sampo,  pembersih lantai, dan pembersih muka.

Produk-produk pembersih juga terbuat dari zat kimia tertentu dicampur dengan yang lain Zat.

  1.   Sampo

A.  Pendahuluan

Sampo adalah sabun cair yang digunakan untuk mencucui rambut dan kulit kepala yang terbuat dan kulit kelapa yang terdiri dari  campuran bahan-bahan alami (tumbuhan) atau zat – zat kimia. Pengertian lain dari sampo yaitu sediaan yang mengandung surfaktan dalam bentuk yang cocok berguna untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat pada rambut dan kulit kepala . Sampo tidak membahayakan rambut , kulit kepala , dan kesehatan si pemakai.

Sampo masa kini menggunakan detergen sintetis sbg bahan pembersihnya , misalnya senyawa natrium lauril sulfat (SLS). Senyawa ini dikenal juga dengan nama natrium dodesil sulfat. SLS mampu mengatasi kelemahan sabun dalam air sadah.

Semula sampo dibuat dari berbagai jenis bahan yang diperoleh dari sumber alam , seperti sari biji rerak , sari daging kelapa , dan sari abu merang (sekam padi).

Detergen yang digunakan sbg bahan dasar dalam pembuatan sampo memiliki sifat fisikokimia tersendiri yang umumnya tidak sepenuhnya searah dengan ciri sifat yang dikehendaki untuk sampo. Umumnya   , detergen dapat melarutkan lemak dan daya pembersih kuat , sehingga jika digunakan untuk keramas rambut , lemak rambut akan hilang  , rambut menjadi kering , kusam , dan mudah menjadi kusut , meyebabkan sukar diatur.



Sifat Detergen yang terutama dikehendaki untuk sampo adalah kemampuan membangkitkan busa . jenis detergen yang paling lazim diedarkan tergolong alkil sulfat , terutama laurilsulfat , juga alkohol monohidrat dengan rantai C 10 – 18

 

Di samping itu , detergen yang digunakan untuk pembuatan sampo , harus memiliki sifat berikut:
1.  Harus bebas reaksi iritasi dan toksik terutama pada kulit dan mata atau mukosa tertentu.

2.   Tidak boleh memberikan bau tidak enak , atau bau yang tidak mungkin ditutupi dengan baik.

3.   Warnanya tidak boleh menyolok.



             B.  Bahan Utama Sampo dan Kekurangannya

Bahan utama pada sampo adalah surfaktan (sabun dan detergent)
Sabun adalah garam dan asam lemak.  Hasil reaksi antara  lemak dan miinyak hewan dan tumbuhan dengan alkali , contohnya NaOH , dan KOH)



Kekurangan dari bahan sampo ialah tidak dapat membentuk busa oleh air sadah ,  diatasi dengan penambahan chelating agent.



·           Surfaktan



a.       Anionik

-          Gol. Alkyl benzene sulfonat

Mis.Sodium dodecyl benzene sulfonate

-          Gol. Primary alkyl sulfat

Mis. Laurye monoglyceride ammonium sulfate

-          Gol. Sarcosine

Mis. Laurosyl sarcoine , Cocoyl sarcosine



b.      Kationik

-          Garam amonium kuarterner

Mis. Dstearyl dimethyl ommonium chloride , dilauryl dimethyl ammonium chloride , cetyl trimethyl ammonium  bromide



c.       Amfoterik

-          Mis. Miranol



d.      Non-Ionik

-          Mis. Tween , Pluronic F-68



Ø  Zat  - zat  tambahan shampo

Terdiri dari berbagai jenis zat , yang dikelompokkan sesuai dengan kesamaan fungsi yang diharapkan dalam formulasi shampo , yaitu antara lain :



·           Alkilromida asam lemak

Digunakan untuk meningkatkan stabilitas busa dan memperbaiki viskosita. Zat ini merupakan hasil kondensasi asam lemak dengan monoetanolamina (MEA) ,  dietanolamina (DEA) atau isopropanolamina yang sesuai. Zat ini menunjukkan sifat dengan  mendispersi kerak sabun kalsium atau magnesium , dan mencegah pengerakan kedua jenis sabun itu pada kulit kepala dan rambut.

·           Lanolin , kolesterol , oleilalkohol , dan asetogliserida



Digunakan  untuk maksud memperbaiki  efek  kondisioner detergen dasar  sehingga  rambut yang  dikeramas-sampokan  akan mudah diatur  dan  memberikan penampilan  rambut yang serasi.



Lanolin atau serbuk telur acapkali digunakan sebagai zat tambahan sampo dan dinyatakan khusus untuk maksud memberikan rambut berkilau dan mudah diatur.



·         Asam Amino



Terutama asam amino esensial digunakan sbg zat tambahan sampo dengan harapan , setelah rambut dikeramas-sampokan , zat ini akan tetap tertinggal pada kulit kepala dan rambut , dan berfungsi sebagai pelembab , karena asam amino memiliki sifat  higroskopik  yang  akan memperbaiki kelembapan rambut.



·         Zat tambahan sampo lain



Terdiri dari berbagai jenis zat , umumnya diharapkan untuk menimbulkan efek  terhadap pembentukan dan stabilisasi busa ; meliputi zat golongan glikol , polivinilpirolidon , karbonsimetilselulosa , dan silikon zat cair , terutama yang kadarnya lebih kurang 4%.



C.  Penyajian sampo

Sampo disajikan dalam berbagai bentuk , meliputi bubuk , krim atau pasta ,     dan  larutan.  Selain itu juga dapat disajikan dalam :



·         Sampo Bubuk



Sebagai dasar sampo digunakan sabun bubuk , sedangkan sebagai zat pengencer biasanya di gunakan natrium karbonat , natrium seskuikarbonat , dinatrium fosfat atau boraks. Sampo jenis ini dapat dikombinasikan dengan zat kamomil , sehingga dapat memberikan sedikit efek pewarnaan pada rambut.



·         Sampo krim atau pasta

Sebagai bahan dasar digunakan natrium alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang yang dapat  memberikan konsistensi  kental. Untuk membuat sampo pasta dapat digunakan malam seperti setilalkohol sbg pengental. Dan sebagai pemantap busa dapat digunakan dietanolamida minyak kelapa atau isopropanolamida laurat.



·         Sampo larutan



Merupakan larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan dalam formulasi sampo ini meliputi  , viskosita , warna , keharuman , pembentukan dan stabilitas busa dan pengawetan.

Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi , 0,2 % larutan formaldehida 40% , garam fenilraksa ; kedua zat ini sangat beracun , sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang telah ditetapkan.



Parfum yang digunakan berkisar antara 0,3% - 1,0% , tetapi umumnya berkadar 0,5%.





D. Bahan tambahan sampo



Bahan tambahan ini ditambahkan ke dalam sampo untuk menghasilkan sampo yang aman memliki viskositas yang baik , busa yang stabil , dan dapat mengotipmalkan kerja detergent.



·         Foam Builder



-          Bahan yang meningkatkan kualitas , volume , dan stabilitas busa .

-          membantu meningkatkan stabilitas dan efek kondisioner.



·         Conditioning agent

-          Merupakan bahan berlemak yang memudahkan rambut untuk disisir .

-           Conditioning agent melapisi helai rambut  sehingga tampak halus dan megkilap.

-          Harus mudah dibilas , tidak meninggalkan rasa berminyak (lengket) di rambut. Contoh , lanolin , minyak mineral , telur , polipeptida.



·         Opacifying agent

-          Bahan yang memberikan warna buram pada shampo.

-          Penting pada pembuatan shampo jenis krim & losio.

-          Contoh , Cetyl alcohol , stearyl alcohol , spermaceti , glycol monodistearate , Mg stearat





·         Clarifying agent

-          Bahan yang digunakan untuk mencegah kekeruhan padaa shampo

-           Penting pada pembuatan shampo cair (licuid shampo)

-          Contoh , butil alkohol , isopropil alkohol etil alkohol , metilen glikol , EDTA .



·         Cleating agent Sequestering agent

-          Bahan yang mencegah terbentuknya sabun Ca atau Mg karena air sadah.

-           Contoh , Asam Nitrat , EDTA

-          Dapat digantikan oleh surfaktan non-ionik



·         Thickening agent

-          Bahan yang meningkatkan viskositas shampo.

-          Contoh , gom akasia , tragakan , CMC , Methocel

-          Kekurangan: dapat membentuk lapisan film pada helai rambut



·         Preservatif

-          Bahan yang berguna melindungi shampo dari mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya sampo .

-          Contoh , Formadehid , etil alkohol , ester parahidroksibenzoat





·         Antidandruff agent

-          Antidandruff agent umumnya bersifat antimikroba

-          Di tambahkan ke dalam shampo dalam jumlah kecil

-          Contoh , Sulfur , Asam Salisilat , Resorsinol , Selenium Sulfida , Zink Piriton





E.  Penunjang Stabilitas



Bahan – bahan tertentu dapat di tambahkan kedalam shampo dengan tujuan menunjang stabilitas shampo (Stability additive) , antara lain :



·         Antioxidant

Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat oksidasi.



·         Sunsreen

Melindungi sediaan dari sinar matahari. Contoh , Benzophenon

·         Suspending Agent

Contoh , veegum , bentonit



·         pH Control Agent

Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat perubahan pH



F. Cosmetics Additive

Bahan – bahan yang ditambahkan ke dalam shampo dengan tujuan memperbaiki tampilan shampo , yaitu diantaranya :



·         Perfume

Campuran minyak atsiri atau sintetik



·         Pewarna (dye)

Pewarna yang digunakan harus terdaftar pada Federal Food , Drug , and cosmetics Act



G. Cara Kerja Shampo :



Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air   lalu   meningkatkan  kemampuan  air untuk membasahi kotoran yang melekat  (makin kecil nilai tegangan permukaan air , makin besar kemampuan air membasahi benda).



Surfaktan bergerak dibawah lapisan berminyak   lalu   mengangkat dan permukaan

            Partikel berbentuk bola






2.   Pasta Gigi



Ø  pendahuluan

Bahan esensial dalam pasta gigi adalah detergen dan abrasif (penggosok seperti amplas). Salah satu detergen yang banyak digunakan dalam pasta gigi adalah senyawa natrium lauril sulfat (sama dengan senyawa yang digunakan dalam sampo). Abrasif yang ideal harus cukup keras untuk membersihkan gigi , tetapi jangan terlalu keras , sehingga merusak email gigi. Abrasif yang digunakan dalam pasta gigi di antaranya adalah silika (SiO2) , kalsium karbonat (CaCO3) , dan baking soda.

Kerusakan gigi terutama disebabkan  oleh bakteri yang mengubah gula menjadi dekstrin (suatu bahan yan agak lengket) , plak , atau asam. Asam dapat melarutkan email gigi. Menyikat gigi secara teratur akan menghilangkan plak , sehingga kerusakan gigi dapat dicegah. Untuk menguatkan gigi , pasta gigi sering ditambah dengan senyawa fluorida , misalnya senyawa natrium fluorida (NaF). Senyawa fluorida lainnya yang digunakan dalam pasta gigi yang beredar di pasaran adalah senyawa natrium monofluorofosfat (Na2PO3F). Senyawa fluorida pada pasta gigi dapat mengubah sebagian email gigi menjadi bahan yang lebih kuat dari pada email semula.

3.     Pembersih lantai



Ø  Pendahuluan

Bahan esensial dalam pembersih lantai adalah disinfektan (pembasmi kuman). Banyak sekali

jenis produk pembersih lantai yang tersedia di pasaran. Pembersih lantai  sering disebut  “karbol” .  nama tersebut mungkin ada kaitannya dengan fenol atau asam karbolat (carbolic  acid), yaitu disinfektan pertama yang digunakan dalam pembersih lantai.  Fenol adalah antiseptik pertama yang dgunakan dalam ruang operasii , yaitu oleh Lister pada tahun 1867. Fenol tergolong zat  beracun dan merusak kulit. Sekarang ini , terdapat berbagai zat disinfektan lain yang lebih baik , misalnya heksil resorsinol dan kresol. Di samping itu , banyak yang menggunakan benzalkonium klorida dengan kadar  0,5 %  sebagai  bahan  aktifnya.



                Disinfektan dan antiseptik , keduanya merupakan bahan pembasmi kuman. Pembasmi kuman yang digunakan untuk tubuh kita disebut ‘antiseptik’ , misalnya untuk luka atau obat kumur. Anti kuman yang digunakan untuk keperluan lain , misalnya untuk pembersih lantai  atau untuk kolam  renang , disebut   ‘disinfektan’  .





Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati- hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.



Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan  pembersih porselen.  Pembersih porselen memiliki  komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat  seperti klorida (HCL).  Asam tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yang  ada di  porselen.

4. Pasta Gigi



a.   Pendahuluan

Pembersihan kulit kombinasi dapat mudah dengan produk yang tepat. Produk pembersih seperti Facial Facial Cleanser Cetaphil harian dan Clean & Clear Soft adalah pembersih wajah yang bagus. Pembersih kulit wajah kombinasi yang ditujukan untuk memperbaiki masalah kulit melakukannya dengan pelembab bagian kombinasi kulit kering dan menghilangkan kotoran dan minyak dari daerah berminyak kulit kombinasi. Untuk melembabkan kulit kombinasi, pelembab wajah menempel seperti Neutrogena Oil-Free Moisture untuk Kulit Kombinasi atau Aveeno ( gunakan setiap hari ).



Ø  Zat Berbahaya pada Pembersih Wajah antara lain :



·         Zat Pengawet Paraben

Penelitian di Inggris menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara pemakaian paraben dengan peningkatan kejadian kanker payudara pada wanita.Dikatakan terdapat konsentrasi paraben yang sangat tinggi pada 90% kasus kanker payudara yang diteliti.Paraben digunakan di kosmetik, deodoran, dan beberapa produk perawatan kulit lainnya. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan dan reaksi alergi pada  kulit.



·         Sodium Lauryl Sulfate (SLS) and Ammonium Lauryl Sulfate (ALS)

Kedua zat ini banyak digunakan untuk bahan campuran sabun,shampo,odol,pembersih muka,dan pembersih badan.Zat ini yaitu SLS dan ALS dapat menyebabkan radang kulit yang parah bila terus-menerus digunakan karena kedua zat ini dapat diserap tubuh dengan mudah.Kedua zat ini akan mengendap pada jantung,otak,paru-paru serta hati yang lama-kelamaan akan menyebabkan penyakit jangka panjang.Selain itu zat ini juga bisa menyebabkan ganguan kesehatan mata anak dan katarak.



·         DEA (Diethanolamine), TEA (Triethanolamine) and MEA (Monoethanolamine)

Zat ini banyak ditemukan pada kosmetik dan produk perawatan kulit. Bahan bahan berbahaya ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan penggunaan jangka panjang diduga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal dan hati.



·         Propylene Glycol

Studi terakhir juga menunjukan bahwa zat ini dapat merusak ginjal dan hati.Ditemukan pada beberapa produk kecantikan, kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak.

·         Isopropyl Alcohol

Alkohol digunakan sebagai pelarut pada beberapa produk perawatan kulit. Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri dapat tumbuh dengan subur.Selain itu juga dapat mempercepat penuaan dini

·         Polyethylene Glycol (PEG)

Zat ini banyak digunakan untuk mengentalkan produk kosmetik.Dampaknya dapat menyebabkan penuaan dini dan membuat kulit rentan terhadap bakteri karena menggangu





  EFEK SAMPING PEMBERSIH DAN CARA PENCEGAHANNYA



Sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah   bahan- bahan kimia yang hampir  digunakan setiap hari. Air  sisa penggunaan  bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita sebagian besar dibuang di sungai. Akibatnya sungai menjadi tercemar, sehingga  ekosistem yang ada di dalamnya menjadi rusak, misalnya  ikan-ikan di sungai banyak berkurang. Disamping itu banyak masyarakat yang tingal di  sepanjang  Daerah  Aliran Sungai (DAS)  yang  menderita  penyakit kulit, sebab beberapa penduduk menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci  peralatan masak, dan yang lainnya.  Selain itu  bahan-bahan  pembersih  juga   dapat berdampak langsung terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci  atau detergen. Pemakaian detergen berlebih dan tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah terkelupas. Hal ini jika dibiarkan berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.





Penggunaan yang berlebihan pemutih dapat menyebabkan kerusakan di samping juga emiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Jika air mengalir yang mengandung pemutih dibuang ke tanah atau ke sungai dapat menyebabkan pencemaran air. Selain itu, pemutih mengandung zat aktif dan bahan-bahan yang korosif, yang dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam tanah. Akibatnya, kesuburan tanah bisa terganggu.
Lebih luas pembuangan limbah yang mengandung pemutih akan menimbulkan pencemaran baru. Khusus untuk pemutih wajah yang ditawarkan melalui iklan, kita harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakannya. Hal ini karena beberapa produk pemutih wajah dan tubuh ternyata mengandung logam berat merkuri. Mercury - mengandung pemutih jika digunakan secara suatu bisa sebagai racun dalam tubuh dan causecancer (karsinogen).



Ø  Cara Pencegahannya



1)  Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.

2)  Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).

3)  Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.

4)  menghindari penggunaan pasta gigi berlebih.

BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA

DAN KANDUNGANNYA



A.           Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari manusia tidak pernah bisa lepas dari yang namanya bahan Kimia, baik itu alami ataupun buatan. Tiap hari kita mandi pakai sabun, cuci pakaian pakai deterjen, cuci piring pake pembersih, dan masih banyak yang lainnya Jadi diantara yang bahan Kimia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari antara lain :

1.      Bahan Pembersih

2.      Bahan Pemutih

3.      Bahan Pewangi

4.      Bahan Pembasmi Serangga



B.            Jenis Bahan Rumah Tangga dan Kandungan Zat Kimia

a.      Bahan Pembersih

Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen.  Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan minyak bumi.. Sabun dan deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih karena sabun memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar. Air disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar artinya tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak dapat bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik yang bersifat non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga. Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.

Macam – macam bahan pembersih dan Kandungannya  :

Bahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih sangat banyak misalnya sabun mandi, pasta gigi, pembersih lantai, pembersih kaca, shampoo dan masih banyak lainnya.

1)      Sabun Mandi

Kandungan utama sabun mandi adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.

Reaksi dalam pembuatan sabun adalah :

Gliserin + NaOH (soda api) http://e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_378/Image/panah.jpg gliserol + natrium karboksilat (sabun)

Kelebihan sabun antara lain :

a.       Mencuci dengan baik dalam air lunak,

b.      Dapat diuraikan mikroorganisme (biodegradable), sehingga tidak membentuk buih disungai atau danau, dan

c.       Jarang menyebabkan kerusakan (alergi) kulit.

Kekurangan sabun antara lain :

a.       Sukar larut dalam air, sehingga tidak praktis digunakan dalam mesin cuci. 

b.      Diendapkan oleh air sadah dan membentuk scum.

Sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion kalsium danmagnesium dalam air sadah diendapkan. Selain itu scum yangterbentuk dapat menempel pada bahan cucian, seehingga pakaian menjadi kusam..

 2)      Pasta Gigi

a.  Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit gigi umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena adanya plak gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan kalsium.

b.      Bahan utama dalam pasta gigi adalah deterjen dan abrasive (Penggosok seperti amplas). Salah satu deterjen yang banyak digunakan dalam pasta gigi adalah natrium laurel sulfat. Abrasive yang ideal harus cukup keras untuk membersihkan gigi, tetapi jangan terlalu keras, sehingga tidak merusak email gigi. Abrasive yang digunakan dalam pasta gigi diantaranya adalah silica (SiO2), kalsium karbonat (CaCO3), dan baking soda. Untuk menguatkan gigi, pasta gigi sering dengan senyawa flourida, misalnya natrium flourida (NaF). Senyawa flourida pada pasta gigi dapat mengubah sebagian email gigi menjadi bahan yang lebih kuat dari pada email semula.

 3)      Pembersih Lantai

Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati- hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.

Bahan utama dalam pembersih lantai adalah disinfektan (pembasmi kuman). Disin fektan yang pertama digunakan dalam pembersih lantai  yaitu fenol atau asam karbolat (carbolic acid). Fenol tergolong zat yang beracun dan merusak kulit. Sekarang ini, terdapat berbagai disinfektanlain yang lebih baik, misalnya heksil resorsinol dan kresol.

Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen. Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yang ada di porselen.





   4)      Pembersih Kaca

Penggunaan cairan pembersih kaca semakin menjadi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan akan cairan pembersih kaca dari waktu ke waktu semakin meningkat. Bangunan elit dan modern, seperti perumahan, hotel, perkantoran dan gedung-gedung bertingkat semakin bertambah. Ban gunan-bangunan seperti itu umumnya dilengkapi dengan kaca-kaca. Hal ini sangat menjanjikan dan membei peluang untuk berkesempatan berusaha dalam bidang bisnis produk ini.

Produsen cairan pembersih kaca yang pada awalnya hanya didominasi oleh perusahaan besar, saat ini mulai diproduksi oleh perusahaan dalam skala rumah tangga, karena teknologi pembuatannya sangat sederhana serta menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dari toko-toko kimia.

a.       Bahan yang digunakan :

*      Metanol

Metanol (metil alkohol) dengan rumus kimia CH3OH merupakan senyawa/larutan yang hampir mirip dengan alkohol (etanol). Bentuk metanol adalah cairan encer bening, tidak berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar. Jika metanol tidak ada, larutan ini dapat diganti dengan IPA (iso propil alhokol)

*      Amoniak

Ciri khas amoniak adalah gas yang aromanya menyengat dengan rumus kimia NH3. Mudah larut dalam air tetapi bau larutannya sama dnegan bau gasnya. Inilah sebabnya maka larutan amoniak dalam air yang sering disebut amonium hidroksida karena dianggap hasil reaksi antara NH3 dengan air dan tidak terbukti secara ilmiah. Bahan ini berbentuk cair tidak berwarna dan tidak terlalu kering. Konsentrasi amoniak yang dijual di pasaran cukup beragam, antara 25%, 40% dan 28%. Dengan demikian, jumlah amoniak dalamformula bisa bervariasi, tergantung  kadar/konsentrasinya

*      Emal-70

Jumlah Emal-70 dalam formula yang diperlukan dalam pembuatan cairan pembersih kaca sangatsedikit namun keberadaannya sangat diperlukan. Secara kimia, Emal-70 termasuk golongan surfaktan alkil sulfat. Senyawa ini merupakan bahan inti pada produk cairan pembersih kaca. Bahan ini berbentuk pasta tidak berwarna dan bening. Jenis surfaktan ini mempunyai kemampuan mengeluarkan busa dalam jumlah cukup banyak dan mempunyai daya pembersih (cleansing ability) yang cukup tinggi. Kelarutannya dalam air mendekati 100% (larut sempurna), hanya kecepatan pelarutannya rendah. Artinya untuk melarutkannya membutuhkan waktu lama.

*      Pewarna

Warna cairan pembersih kaca yang umumnya beredar di pasaran adalah hijau, kuning, dan biru. Banyaknya jumlah pewarna yang digunakan tergantung selera masing-masing. Meskipun jumlah pemakaiannya sangat sedikit, keseragaman warna poduk harus dijaga. Itulah sebabnya pada penyusunan formula, bahan ini tidak dimasukkan dalam hitungan yang mengikat.

*      Parfum

Jenis parfum yang dipakai untuk cairan pembersih kaca harus memiliki kualitas dan aroma yang khas. Hal ini perlu dipertimbangkan mengingat konsumen dari produk ini mencerminkan golongan ekonomi tertentu di masyarakat.

*       Air

Air yang ideal digunakan adalah air sudah mengalami deionisasi (deionized water). Tujuannya untuk menjaga kestabilan produk. Akan tetapi, jika kondisi air di daerah bersangkutan tidak menimbulkan masalah serius, dapat digunakan air biasa (air tanah).

b.      Formula

Membuat cairan pembersih kaca skala kecil ditujukan bagi pembaca yang hanya ingin menyalurkan hobi atau untuk digunakan sendiri. Juga dapat digunakan sebagai uji coba bagi peminat membuat produk skala besar. Berikut disajikan perhitungan prosentase bahan dalam arti prosentase berat per berat dari 1 kg keselurhan bahan:

*      Metanol 18% = 180 g

*      Emal-70 0,1% = 1 g

*      Amoniak(25%) 0,1% = 1 g

*      Pewarna = sangat sedikit (trace)

*      Parfum 0,3% = 3 g

*      Air 81,5% = 815 g

 5)      Sampo

Sampho berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai dari rasa gatal hingga infeksi.

Sampo menggunakan  deterjen sintesis sebagai bahan pembersihnya, misalnya senyawa natrium laurel sulfat (SLS) yang mampu mengatasi kesadahan air. Sampo untuk rambut kering, normal, atau berminyakhanya berbdeda dalam kosentrasinya (kepekatan) deterjennya. Sampo untuk ranbut berminyak mempunyai konsentrasi deterjen lebih tinggi, sedangkan untuk rambut kering konsentrasinya lebih rendah. Berbagai macam bahan tambahan seperti wangi-wangian, susu, madu, lemon, atau rtamuan lainnya sebenarnya tidak banyak berpengarug pada daya kerja sampo. Oleh karena itu penggunaan sampo sebaiknya disesuaikan dengan jenis rambut.

Bahan pembersih, umumnya berupa sistem surfaktan. Kadang selain surfaktan, ditambahkan pula sedikit booster busa untuk mengubah sifat busa yang dihasilkan surfaktan. Bahan surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat (juga sering disebut natrium lauret sulfat), natrium lauril sulfat, dan senyawa amonium.

Bahan conditioner, biasanya digunakan bahan berupa surfaktan kationik, seperti olealkonium klorida, distearildimonium klorida, dan isostearil etildimonium etosulfat.

Bahan aditif fungsional, termasuk di dalamnya bahan yang dapat mengontrol viskositas sampo. Dapat dibayangkan apabila sampo terlalu encer, sampo akan sukar dipakai, demikian pula jika sampo, misalnya, sekental pasta gigi. Bahan yang umum digunakan adalah surfaktan amfoterik, seperti kokamidopropil betain atau kokamidopropil hidroksisultain. Aditif lain adalah pengontrol pH, agar sampo mempunyai pH antara 3,5 dan 4,5.

Pengawet, sampo tanpa pengawet akan merupakan tempat ideal bagi berkembangnya berbagai jenis bakteri. Hal ini akan membuat produknya cepat rusak dan dapat membahayakan kesehatan. Pengawet yang umum digunakan adalah natrium benzoat, paraben, tetranatrium EDTA.

Bahan aditif estetik, termasuk di dalamnya pewarna, parfum yang membuat sampo enak dipakai.

Bahan-bahan aktif medis, misalnya beberapa sampo mengandung seng piritionin yang dapat mengobati ketombe, atau pantenol yang penting untuk pertumbuhan rambut dan yang meningkatkan kelembaban rambut.

Selain itu terdapat juga nutrisi yang dicampurkan kedalam sampo dengan berbagai manfaat yang terkandung didalam nutrisi tersebut. Beberapa nutrisi yang bagus untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala kita  adalah:

Vitamin E, yang banyak terdapat dalam kacang-kacang dan biji-bijjian. Vitamin E adalah vitamin yang sangat diperlukan untuk memperindah rambut. Minyak yang menutupi pori-pori dapat dikurangi dengan mengkonsumsi vitamin E.

Zink, yang banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau seperti bayam

Biotin, yang banyak terdapat dalam ikan salmon, makarel dan telur. Khasiat telur untuk kesehatan rambut sudah dipercaya berabad-abad lamanya. Bahkan, zaman dulu wanita biasa menggunakan kuning telur untuk merawat keindahan rambutnya.



b.             Bahan Pemutih

Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka hati-hati dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat. Sodium perborat berupa bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.

Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang membeli pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena da yang menggunakan merkuri.

Pada garis besarnya Fungsi bahan pemutih adalah untuk menghilangkan noda membandel yang menempel pada pakain serta dapat membunuh bakteri. Pemutih juga mampu memecahkan ikatan pada molekul-molekul noda, kemudian melepaskannya dari  serat kain/pakaian dan pada umumnya bahan kimia yang terkandung dalam pemutih adalah larutan Natrium Hpoklorit sebanyak 5,25%, klorin,desinpektan.

Bahan-bahan yang mengandung zat kimia diatas diantaranya Byclin, Sunclin,Soklin Pemutih

Dalam pemakaian pemutih harus sesuai dengan peraturan yang ada, jika berlebihan akan merusak pakaian terutama bahan poliestar, wool, spandek dan lain-lain.


c.
              Bahan Pewangi/Pengharum
Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian, pada dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang mengambil wangi-wangian dengan cara penyu lingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang, orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Jadi, wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada di bunga melati, namun sumbernya berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?

Macam-macam bahan pengharum antara lain :

a.       Bahan Pewangi alami yaitu berasal dari tanaman seperti mawar,sedep malem,melati,rose dll.

b.      Bahan pewangi buatan/sintesis yang berasal dari senyawa-senyawa kimia.

Fungsi bahan pewangi adalah untuk mengharumkan atau menyegarkan (seperti badan,ruangan,dan makanan).

Bahan pewangi yang terdapat dalam pewangi yaitu benzaldehid dan benzyl alcohol.
Nama senyawa Aroma

Citral Lemon                           Irane Violet                            

Jasmine Melati                                    Generial Mawar



d.             Bahan Pembasmi Serangga (Insektisida)

Bahan-bahan kimia yang terdapat di dalam obat pembasmi serangga antara lain sebagai berikut: (a). Organoklor. Contoh: aldrin, dieldrin, lindan, dan DDT (dikloro difenil trikloroetana) yang kini dilarang penggunaannya. (b). Organofosfat. Contoh: malation, diaziton, fention, dan metil atau etil paration. (c). Antikoagulan. Contoh: wartarin, kumaklor, dan kumarin. (d). Zinkfosfida. (e). Karbamat. Contoh: propoksur, BPMC, dan karbofonun. ()f. Arsen. Contoh: arsen pentoksida. 

1.      Fungsi 

Pemakaian obat pembasmi serangga pada umumnya meliputi tiga hal, yaitu mengusir, membasmi, atau mengusir sekaligus membasmi. Bagi para petani, kehadiran serangga dapat membawa masalah baru karena dapat mengganggu hasil panen mereka. Insektisida digunakan untuk mengusir hama tanaman yang berupa serangga seperti walang sangit, wereng, kepik, dan sebagainya.

2.      Efek Samping Penggunaan Pembasmi Serangga

Penggunaan insektisida sebaiknya disesuaikan dengan keperluannya saja. Pemakaian bahan kimia jenis ini bila berlebihan dan tidak hati-hati justru dapat membahayakan manusia. Efek negative dari pemakaian insektisida yang berlebihan atau pemakaian yang tidak hati-hati antara lain adalah keracunan yang dapat merenggut jiwa. Insektisida yang masuk ke perairan akan menimbulkan pencemaran air. Hal ini akan mengakibatkan terbunuhnya binatang-binatang air.Jika tumbuh-tumbuhan atau daging hewan yang tercemar tersebut dikonsumsi oleh manusia, akibatnya bisa fatal. Orang yang mengonsumsi dapat keracunan bahkan dapat terkena kanker yang berisiko kematian.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_BHT0qKDE5lvBwrhha7w668O-mmHGEQGQV5ofOgGgpqYtqsBmTVfDNP0gRD3uRoZ47JBBXO0RiXXTJC5eUt8ao4_hbyG54UXi6rP05EGWijwD0f6xSxnTQUagLsQhsMz-yIEypsJaZ6o-/s320/bahan+kimia.jpg

Membersihkan Lantai Keramik

Seperti dikatakan di atas, membersihkan lantai keramik tidak memerlukan cara khusus. Meskipun demikian, ada kiat-kiat tersendiri agar kegiatan membersihkan keramik di rumah lebih efektif dan hemat waktu serta tenaga, sebagai berikut:

  • Sapu seluruh permukaan lantai untuk menyingkirkan kotoran dan debu. Anda bisa memanfaatkan mesin penyedot debu untuk mempercepat pekerjaan.
  • Isi satu ember dengan air panas dan cairan pembersih keramik. Apa pun produk yang akan Anda gunakan, baca terlebih dulu petunjuk pemakaian pada labelnya dan ikuti instruksinya.
  • Pel lantai dan biarkan sampai kering secara alami. Anda bisa menggunakan kain lembut yang kering dan bersih untuk mengelap lantai yang telah dipel hingga kering.
  • Jangan menggunakan peralatan yang kasar, semisal sikat kawat, untuk membersihkan ubin keramik karena dapat menggores permukaannya.

Alat pel uap ampuh untuk menjaga lantai keramik Anda tampak bersih, bebas kuman, dan berkilau, serta membantu nat tidak kusam. Kalau Anda memiliki pembersih uap di rumah, gunakan seminggu sekali untuk membunuh bakteri di lantai.

Poin-poin Kunci

  1. Sebelum mulai membersihkan, sapu lantainya hingga bersih dari debu dan kotoran
  2. Hindari penggunaan alat-alat yang kasar atau tajam karena dapat menggores permukaan ubin keramik
  3. Gunakan produk pembersih lantai keramik untuk mengangkat lapisan kerak kapur di kamar mandi

Pembersih lantai keramik

Memakai Pembersih Kerak Keramik untuk Mengangkat Kerak Kapur

Ubin keramik di kamar mandi cepat menjadi kotor karena jamur, lumut, dan kerak kapur karena lokasinya yang selalu lembap terkena air, sabun, dan sampo. Anda bisa menggunakan pembersih kerak keramik, seperti Vixal, untuk mengangkat kotoran yang telah mengerak. Produk pembersih ini akan ampuh mengangkat kerak kapur dan kerak sabun. Baca aturan pemakaian pada kemasan produk pembersih dan ambil langkah-langkah keselamatan seperti mengenakan sarung tangan karet.

MAKALAH BAHAN KIMIA DI RUMAH



BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

            Latar belakang kelompok kami menulis makalah dengan judul “ Bahan Kimi Yang Ada di Rumah “ yaitu agar kita tahu apa saja dampak dari macam-macam  bahan kimia tersebut dan dapat menghindari dampak tersebut dengan cara menanggulanginya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis, sifat-sifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat sehari-hari. Terutama bahan kimia yang ada di rumah. Selain itu Makalah ini kami buat juga untuk melengkapi Tugas Mata Pelajaran Biologi di sekolah.



B. Rumusan Masalah

1. Sebutkan Kandungan dan kegunaan bahan kimia di rumah tangga !

2. Jelaskan Efek samping penggunan bahan kimia di rumah tangga !

3. Jelaskan Macam-macam Bahan Kimia di rumah tangga !



C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui kandungan dan kegunaan bahan kimia di rumah tangga

2. Untuk mengetahui efek samping penggunaan bahan kimia di rumah tangga

3. Untuk mengetahui macam-macam bahan kimia di rumah tangga

  







  

BAB II

PEMBAHASAN



A. Macam-macam Bahan Kimia yang ada di rumah

1. Pembersih

                  Sabun + deterjen dapat membuat lemak dan minyak yg tadinya tidak dapat bercampur dengan air jadi bisa bercampur dengan air. sabun dan deterjen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang memiliki bagian yang suka air (hidrofilik) sehingga dapat larut dalam air dan bagian yang tdk suka air (hidrofobik) lart dalam minyak atau lemak. kita perlu hati-hati memilih bahan pembersih supaya tidak merusak lingkungan. beberapa jenis pembersih sukar diuraikan oleh pengurai. jika deterjen bercampur dengan air tanah yang dijadikan air minum manusia/hewan dapat membahayakan kesehatan. 

2. Pemutih pakaian

                  Digunakan untuk memutihkan pakaian putih yang terkena noda. biasanya mengandung bahan aktif hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.

3.  Pewangi

         Pewangi ada pewangi alami dan pewangi sintetik. pewangi alami biasanya terbuat dari daun kayu putih, kulit kayu manis, batang kayu cendana, bunga melati, dll. sedangkan pewangi sintetik biasanya dalam bentuk kemasan, contohnya : kispray. ada juga pewangi yang mengandung zat - zat yang membahayakan lingkungan maupun kesehatan mahkluk hidup. oleh karena itu, kita harus selektif dalam memilih pewangi. Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alkohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat. Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan tersebut ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk ke atmosfer bagian atas akan merusak lapisan ozon (suatu lapisan di udara bagian atas yang melindungi manusia dari sinar-sinar berenergi tinggi, seperti sinar ultra violet). Untuk itu, kita harus selektif ketika membeli produk berupa parfum, jangan sampai mengandung bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.

4.  Pestisida

         Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida meliputi semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus, tikus, bekicot, dan nematoda (cacing). Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran penggunaannya, yaitu:

a.   Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk memberantas sejumlah serangga pengganggu yang ada di rumah, perkantoran, atau gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh insektisida adalah basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, dan diazinon. Gambar 8.5 merupakan contoh produk insektisida untuk memberantas nyamuk.

b.   Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan. Bercak yang ada pada daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun disebabkan oleh serangan jamur. Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida, tembaga(I) oksida, karbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat.

c.   Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Pada umumnya, tanaman yang sudah terserang bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh karena itu, bakterisida biasanya diberikan kepada tanaman yang masih sehat. Salah satu contoh dari bakterisida adalah tetramycin, sebagai pembunuh virus CVPD yang menyerang tanaman jeruk.

d.   Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus. Rodentisida dipakai dengan cara mencampurkannya dengan makanan kesukaan tikus. Dalam meletakkan umpan tersebut harus hati-hati, jangan sampai termakan oleh binatang lain. Contoh dari pestisida jenis ini adalah warangan.

e.   Nematisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda). Hama jenis cacing biasanya menyerang akar dan umbi tanaman. Oleh karena pestisida jenis ini dapat merusak tanaman maka pestisida ini harus sudah ditaburkan pada tanah tiga minggu sebelum musim tanam. Contoh dari pestisida jenis ini adalah DD, vapam, dan dazomet.

f.    Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok. Contoh dari herbisida adalah ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.



B. Kandungan dan kegunaan bahan kimia di rumah tangga

Produk pembersih, pewangi, pemutih, dan pembasmi serangga kandungan kimia nya berbeda dengan makanan kemasan.

a.  Bahan kimia dalam produk pembersih

Produk pembersih mengandung bahan kimia yang disebut sabun dan detergen. Sabun merupakan bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Hasil campuran antara bahan alam dan bahan kimia tersebut menghasilkan senyawa  kimia yang disebut garam karboksilat.

Adapun detergen dibuat dari senyawa kimia bernama alkyl benzene sulphonate (ABS)  yang direaksikan dengan natrium hidroksida sehingga membentuk garam ABS-natrium. Sabun dan detergen terdiri atas dua bagian. Ada yang bersifat hidrofilik(menyukai air) adapun juga yang bersifat hidrofobik(tidak suka air). Para ahli kimia menamakannya sebagai sifat polar dan nonpolar. Pada produk pembersih badan ditambahkan gliserin untuk melembapkan kulit dan disenfektan (TCC/irgasan) yang berguna untuk membunuh kuman. Pada pembersih wajah ditambahkan belerang/sulfur sebagai bahan antijerawat. Pada pasta gigi ditambahkan senyawa flourida untuk mencegah gigi keropos.

b. Bahan kimia dalam produk pemutih

Pemutih pakaian kebanyakan mengandung senyawa klorin, yaitu bahan pemutih bubuk (powder) yang disebut kalsium hipoklorit (kaporit)dan bahan pemutih cair yang disebut natrium hipoklorit. Bahan pemutih akan mengoksidasi kotoran sehingga kotoran akan larut dalam air.

c.  Bahan kimia dalam produk pewangi

Bahan-bahan kimia yang menimbulkan aroma harum buah-buahan, mengandung zat kimia yang dinamakan ester (alkil alkanoat). Adapun menyerap keringat, produk pewangi mengandung zat kimia yaitu senyawa aluminium. Oleh karena kemampuannya dalam menyerap keringat, senyawa aluminium disebut sebagai zat antiperspirant.

d.  Bahan kimia dalam produk pembasmi serangga

Produk pembasmi serangga mengandung bahan kimia, seperti senyawa karbamat, senyawa organofosfat, dan senyawa organoklor



C. Efek samping penggunan bahan kimia di rumah tangga

a.  Efek samping penggunaan produk pembersih dan pencegahannya

Busah sabun dapat di uraikan oleh mikro organisme. Adapun detergen terbuat dari bahan sintetik yang sulit diuraikan sehingga busah detergen dapat mencemari lingkungan. Detergen terdiri  atas senyawa rantai lurus yaitu linear alkyl benzene sulphonate dan senyawa rantai bercabang yaitu alkyl benzene sulphonate.

b.  Efek samping penggunaan produk pemutih dan pencegahannya

Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin. Produk pemutih wajah mengandung senyawa kimia yang bernama hidrokuinon. Dan pemutih wajah lainnya adalah senyawa yang mengandung merkuri atau air raksa. Produk pemutih dapat menyebab kan merusak ginjal.

c.  Efek samping penggunaan produk pewangi dan pencegahannya

Produk pewangi semprot menggunakan suatu zat pendorong, bahan pendorong ini ada yang berupa chlorofluorocarbon. Produk yang mengandung cfc akan lepas di atmosfer sehingga ozon di atmosfer berkurang.

d.  Efek samping penggunaan produk pembasmi serangga dan pencegahannya

Meskipun produk pembasmi serangga digunakan sebagai racun serangga, produk ini juga dapat meracuni tubuh manusia. Senyawa DDT yang terdapat dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan keracunan.











BAB III

PENUTUP



A. Kesimpulan

Zat-zat yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari kebanyakan tidak dalam keadaan murni, melainkan bercampur dengan dua atau lebih zat lainnya. Seperti yang telah kita pelajari, campuran suatu zat akan tetap mempertahankan sifat-sifat unsurnya. Oleh karena itu, suatu bahan kimia akan dipengaruhi oleh sifat, kegunaan, atau efek dari zat-zat yang menyusunnya. Kekuatan pengaruh sifat masing-masing zat bergantung pada kandungan zat dalam bahan yang bersangkutan. Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari.



B. Saran

         Dalam penggunaan bahan kimia di rumah sebaiknya dengan hati – hati karena dapat membahayakan lingkungan sekitar. Misalnya  jika deterjen bercampur dengan air tanah yang dijadikan air minum manusia/hewan dapat membahayakan kesehatan. 

1 Detergen cuci piring
Gunanya: Untuk mencuci peralatan makan/minum dan peralatan memasak. Ada yang konvensional, ada pula yang khusus untuk dishwasher. Ada yang berbentuk krim, bubuk, dan cair.
Mengandung: Phosphate
Bahaya: Kontak terlalu lama bisa menimbulkan iritasi pada kulit tangan. Bersifat racun bila tertelan. Untuk itu, bilas peralatan dengan air bersih dan keringkan secara saksama untuk memastikan tak ada sisa detergen yang tertinggal. Karena, berbahaya bila tertelan ketika digunakan selanjutnya.

2 Pembersih oven
Gunanya: Membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di dalam oven setelah memanggang.
Mengandung: Larutan alkali (sodium hydroxide atau potassium hydroxide).
Bahaya: Bersifat korosif dan bisa merusak kulit.

3 Pembersih serbaguna (all-purpose cleaner)
Gunanya: Membersihkan segala macam peralatan dan perabot, mulai dari jendela, dapur, sampai kain pel.
Mengandung: Ammonia, ethelyne glycol monobuytl acetate, sodium hypochlorite, dan trisodium phosphate.
Bahaya: Biasanya berbau wangi untuk menarik perhatian sekaligus membunuh serangga (dan bersifat racun bagi manusia). Jangan mencampurkannya dengan pembersih lain, khususnya antara yang mengandung ammonia dengan chlorine. Karena hal itu dapat mendorong terbentuknya gas chloramines yang berbahaya bila terhirup uapnya.

4 Pengilap mebel

Gunanya:
Menghapus debu dan jejak tangan di permukaan mebel, dan melindungi permukaan kayu dari air yang bisa merusak. Ada yang berbentuk cair, pasta, ada pula aerosol.
Mengandung: Petroleum dan minyak cedar untuk membantu melekatkan bahan pelitur atau pernis pada permukaan mebel.
Bahaya: Bila tertelan atau terjadi kontak bisa mengiritasi mata, kulit, dan tenggorokan. Akibatnya, perut terasa mual, muntah, bahkan pingsan. Jauhkan dari anak-anak, karena sebagian produk tampak mirip dengan jus jeruk yang biasa diminum.

5 Pemutih pakaian

Gunanya: Untuk memutihkan pakaian berwarna putih dan membunuh kuman dan jamur. Biasanya berbentuk cairan.
Mengandung: Chlorine (sodium hypoclorite). Bila pada label kemasan tertulis 5,25% sodium hypoclorite solution, itu artinya cairan dalam botol mengandung 5,25% bahan kimia tersebut, sisanya air. Angka ini menunjukkan konsentrasi bahan kimia yang cukup kuat.
Bahaya: Bila tercampur dengan bahan pembersih lainnya bisa membentuk aneka kombinasi bahan beracun yang sangat berbahaya. Uap beracun yang terhirup bisa memicu gangguan pernapasan yang serius. Bila tumpah dan tepercik, tak hanya bisa merusak pakaian yang dicuci tapi juga iritasi hebat. Bila tepercik langsung pada mata, bisa mengakibatkan kebutaan.

6 Detergen pakaian
Gunanya: Membersihkan kotoran dan noda di pakaian. Ada yang berbentuk krim, batangan, bubuk, dan cair.
Mengandung: ‘Agen’ pembersih bernama ‘cationic’, ‘anionic’, ‘non-ionic’. Biasanya ditambahkan enzim tertentu untuk memudahkan noda terlepas dari pakaian.
Bahaya: Mengiritasi kulit atau membuat tubuh semakin sensitif terhadap bahan kimia lain. Bisa menyebabkan gangguan asma, bila digunakan amat berlebihan. (f)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar