PRODUK
PEMBERSIH
v PRODUK PEMBERSIH LAINNYA
Selain sabun dan
deterjen yang pembersih utama, ada banyak produk lainnya
masih banyak digunakan sebagai pembersih. Antara lain
adalah pasta gigi, sampo, pembersih lantai, dan pembersih
muka.
Produk-produk
pembersih juga terbuat dari zat kimia tertentu dicampur dengan yang lain Zat.
A. Pendahuluan
Sampo adalah sabun cair yang digunakan untuk
mencucui rambut dan kulit kepala yang terbuat dan kulit kelapa yang terdiri
dari campuran bahan-bahan alami (tumbuhan) atau zat – zat kimia.
Pengertian lain dari sampo yaitu sediaan yang mengandung surfaktan dalam bentuk
yang cocok berguna untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang melekat pada
rambut dan kulit kepala . Sampo tidak membahayakan rambut , kulit kepala , dan
kesehatan si pemakai.
Sampo masa kini menggunakan detergen sintetis
sbg bahan pembersihnya , misalnya senyawa natrium lauril sulfat (SLS). Senyawa
ini dikenal juga dengan nama natrium dodesil sulfat. SLS mampu mengatasi
kelemahan sabun dalam air sadah.
Semula sampo dibuat dari berbagai jenis bahan
yang diperoleh dari sumber alam , seperti sari biji rerak , sari daging kelapa
, dan sari abu merang (sekam padi).
Detergen yang digunakan sbg bahan dasar dalam
pembuatan sampo memiliki sifat fisikokimia tersendiri yang umumnya tidak
sepenuhnya searah dengan ciri sifat yang dikehendaki untuk sampo.
Umumnya , detergen dapat melarutkan lemak dan daya pembersih kuat ,
sehingga jika digunakan untuk keramas rambut , lemak rambut akan hilang ,
rambut menjadi kering , kusam , dan mudah menjadi kusut , meyebabkan sukar
diatur.
Sifat Detergen yang terutama dikehendaki untuk
sampo adalah kemampuan membangkitkan busa . jenis detergen yang paling lazim
diedarkan tergolong alkil sulfat , terutama laurilsulfat , juga alkohol
monohidrat dengan rantai C 10 – 18
Di samping itu , detergen yang digunakan untuk
pembuatan sampo , harus memiliki sifat berikut:
1. Harus bebas reaksi iritasi dan toksik terutama pada kulit dan mata atau mukosa tertentu.
1. Harus bebas reaksi iritasi dan toksik terutama pada kulit dan mata atau mukosa tertentu.
2. Tidak boleh memberikan bau tidak enak , atau bau
yang tidak mungkin ditutupi dengan baik.
3. Warnanya tidak boleh menyolok.
B. Bahan Utama Sampo dan
Kekurangannya
Bahan utama pada sampo adalah surfaktan (sabun
dan detergent)
Sabun adalah garam dan asam lemak. Hasil reaksi antara lemak dan miinyak hewan dan tumbuhan dengan alkali , contohnya NaOH , dan KOH)
Sabun adalah garam dan asam lemak. Hasil reaksi antara lemak dan miinyak hewan dan tumbuhan dengan alkali , contohnya NaOH , dan KOH)
Kekurangan dari bahan sampo ialah tidak dapat
membentuk busa oleh air sadah , diatasi dengan penambahan chelating
agent.
·
Surfaktan
a. Anionik
- Gol. Alkyl benzene
sulfonat
Mis.Sodium dodecyl benzene sulfonate
- Gol. Primary alkyl
sulfat
Mis. Laurye monoglyceride ammonium sulfate
- Gol. Sarcosine
Mis. Laurosyl sarcoine , Cocoyl sarcosine
b. Kationik
- Garam amonium kuarterner
Mis. Dstearyl dimethyl ommonium chloride , dilauryl dimethyl
ammonium chloride , cetyl trimethyl ammonium bromide
c. Amfoterik
- Mis. Miranol
d. Non-Ionik
- Mis. Tween , Pluronic
F-68
Ø Zat - zat tambahan shampo
Terdiri dari berbagai jenis zat , yang
dikelompokkan sesuai dengan kesamaan fungsi yang diharapkan dalam formulasi
shampo , yaitu antara lain :
·
Alkilromida asam lemak
Digunakan untuk meningkatkan stabilitas busa dan
memperbaiki viskosita. Zat ini merupakan hasil kondensasi asam lemak dengan
monoetanolamina (MEA) , dietanolamina (DEA) atau isopropanolamina yang
sesuai. Zat ini menunjukkan sifat dengan mendispersi kerak sabun kalsium
atau magnesium , dan mencegah pengerakan kedua jenis sabun itu pada kulit
kepala dan rambut.
·
Lanolin , kolesterol ,
oleilalkohol , dan asetogliserida
Digunakan untuk maksud memperbaiki
efek kondisioner detergen dasar sehingga rambut yang
dikeramas-sampokan akan mudah diatur dan memberikan
penampilan rambut yang serasi.
Lanolin atau serbuk telur acapkali digunakan
sebagai zat tambahan sampo dan dinyatakan khusus untuk maksud memberikan rambut
berkilau dan mudah diatur.
·
Asam Amino
Terutama asam amino esensial digunakan sbg zat
tambahan sampo dengan harapan , setelah rambut dikeramas-sampokan , zat ini
akan tetap tertinggal pada kulit kepala dan rambut , dan berfungsi sebagai
pelembab , karena asam amino memiliki sifat higroskopik yang
akan memperbaiki kelembapan rambut.
·
Zat tambahan sampo lain
Terdiri dari berbagai jenis zat , umumnya
diharapkan untuk menimbulkan efek terhadap pembentukan dan stabilisasi
busa ; meliputi zat golongan glikol , polivinilpirolidon ,
karbonsimetilselulosa , dan silikon zat cair , terutama yang kadarnya lebih
kurang 4%.
C. Penyajian sampo
Sampo disajikan dalam berbagai bentuk , meliputi
bubuk , krim atau pasta , dan larutan.
Selain itu juga dapat disajikan dalam :
·
Sampo Bubuk
Sebagai dasar sampo digunakan sabun bubuk ,
sedangkan sebagai zat pengencer biasanya di gunakan natrium karbonat , natrium
seskuikarbonat , dinatrium fosfat atau boraks. Sampo jenis ini dapat
dikombinasikan dengan zat kamomil , sehingga dapat memberikan sedikit efek
pewarnaan pada rambut.
·
Sampo krim atau pasta
Sebagai bahan dasar digunakan natrium
alkilsulfat dari jenis alkohol rantai sedang yang dapat memberikan
konsistensi kental. Untuk membuat sampo pasta dapat digunakan malam
seperti setilalkohol sbg pengental. Dan sebagai pemantap busa dapat digunakan
dietanolamida minyak kelapa atau isopropanolamida laurat.
·
Sampo larutan
Merupakan larutan jernih. Faktor yang harus
diperhatikan dalam formulasi sampo ini meliputi , viskosita , warna ,
keharuman , pembentukan dan stabilitas busa dan pengawetan.
Zat pengawet yang lazim digunakan meliputi , 0,2
% larutan formaldehida 40% , garam fenilraksa ; kedua zat ini sangat beracun ,
sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang telah ditetapkan.
Parfum yang digunakan berkisar antara 0,3% -
1,0% , tetapi umumnya berkadar 0,5%.
D. Bahan tambahan sampo
Bahan tambahan ini ditambahkan ke dalam sampo
untuk menghasilkan sampo yang aman memliki viskositas yang baik , busa yang
stabil , dan dapat mengotipmalkan kerja detergent.
·
Foam Builder
- Bahan yang meningkatkan
kualitas , volume , dan stabilitas busa .
- membantu meningkatkan
stabilitas dan efek kondisioner.
·
Conditioning agent
- Merupakan bahan berlemak
yang memudahkan rambut untuk disisir .
- Conditioning agent
melapisi helai rambut sehingga tampak halus dan megkilap.
- Harus mudah dibilas ,
tidak meninggalkan rasa berminyak (lengket) di rambut. Contoh , lanolin ,
minyak mineral , telur , polipeptida.
·
Opacifying agent
- Bahan yang memberikan
warna buram pada shampo.
- Penting pada pembuatan
shampo jenis krim & losio.
- Contoh , Cetyl alcohol ,
stearyl alcohol , spermaceti , glycol monodistearate , Mg stearat
·
Clarifying agent
- Bahan yang digunakan
untuk mencegah kekeruhan padaa shampo
- Penting pada
pembuatan shampo cair (licuid shampo)
- Contoh , butil alkohol ,
isopropil alkohol etil alkohol , metilen glikol , EDTA .
·
Cleating agent
Sequestering agent
- Bahan yang mencegah
terbentuknya sabun Ca atau Mg karena air sadah.
- Contoh , Asam
Nitrat , EDTA
- Dapat digantikan oleh
surfaktan non-ionik
·
Thickening agent
- Bahan yang meningkatkan
viskositas shampo.
- Contoh , gom akasia ,
tragakan , CMC , Methocel
- Kekurangan: dapat
membentuk lapisan film pada helai rambut
·
Preservatif
- Bahan yang berguna
melindungi shampo dari mikroba yang dapat menyebabkan rusaknya sampo .
- Contoh , Formadehid ,
etil alkohol , ester parahidroksibenzoat
·
Antidandruff agent
- Antidandruff agent
umumnya bersifat antimikroba
- Di tambahkan ke dalam
shampo dalam jumlah kecil
- Contoh , Sulfur , Asam
Salisilat , Resorsinol , Selenium Sulfida , Zink Piriton
E. Penunjang Stabilitas
Bahan – bahan tertentu dapat di tambahkan
kedalam shampo dengan tujuan menunjang stabilitas shampo (Stability additive) ,
antara lain :
·
Antioxidant
Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat oksidasi.
·
Sunsreen
Melindungi sediaan dari sinar matahari. Contoh , Benzophenon
·
Suspending Agent
Contoh , veegum , bentonit
·
pH Control Agent
Mencegah perubahan warna dan bau sediaan akibat perubahan pH
F. Cosmetics Additive
Bahan – bahan yang ditambahkan ke dalam shampo
dengan tujuan memperbaiki tampilan shampo , yaitu diantaranya :
·
Perfume
Campuran minyak atsiri atau sintetik
·
Pewarna (dye)
Pewarna yang digunakan harus terdaftar pada Federal Food , Drug ,
and cosmetics Act
G. Cara Kerja Shampo :
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air
lalu meningkatkan kemampuan air untuk membasahi
kotoran yang melekat (makin kecil nilai tegangan permukaan air , makin
besar kemampuan air membasahi benda).
Surfaktan bergerak dibawah lapisan
berminyak lalu mengangkat dan permukaan
Partikel berbentuk bola
2. Pasta Gigi
Ø pendahuluan
Bahan esensial dalam pasta gigi adalah detergen dan abrasif
(penggosok seperti amplas). Salah satu detergen yang banyak digunakan dalam
pasta gigi adalah senyawa natrium lauril sulfat (sama dengan senyawa yang
digunakan dalam sampo). Abrasif yang ideal harus cukup keras untuk membersihkan
gigi , tetapi jangan terlalu keras , sehingga merusak email gigi. Abrasif yang
digunakan dalam pasta gigi di antaranya adalah silika (SiO2) ,
kalsium karbonat (CaCO3) , dan baking soda.
Kerusakan
gigi terutama disebabkan oleh bakteri yang mengubah gula menjadi dekstrin
(suatu bahan yan agak lengket) , plak , atau asam. Asam dapat melarutkan email
gigi. Menyikat gigi secara teratur akan menghilangkan plak , sehingga kerusakan
gigi dapat dicegah. Untuk menguatkan gigi , pasta gigi sering ditambah dengan
senyawa fluorida , misalnya senyawa natrium fluorida (NaF). Senyawa fluorida
lainnya yang digunakan dalam pasta gigi yang beredar di pasaran adalah senyawa
natrium monofluorofosfat (Na2PO3F). Senyawa fluorida pada
pasta gigi dapat mengubah sebagian email gigi menjadi bahan yang lebih kuat
dari pada email semula.
3. Pembersih lantai
Ø Pendahuluan
Bahan esensial dalam pembersih lantai adalah disinfektan
(pembasmi kuman). Banyak sekali
jenis
produk pembersih lantai yang tersedia di pasaran. Pembersih lantai sering
disebut “karbol” . nama tersebut mungkin ada kaitannya dengan fenol
atau asam karbolat (carbolic acid), yaitu disinfektan
pertama yang digunakan dalam pembersih lantai. Fenol adalah antiseptik
pertama yang dgunakan dalam ruang operasii , yaitu oleh Lister pada tahun 1867.
Fenol tergolong zat beracun dan merusak kulit. Sekarang ini , terdapat
berbagai zat disinfektan lain yang lebih baik , misalnya heksil resorsinol dan
kresol. Di samping itu , banyak yang menggunakan benzalkonium klorida dengan
kadar 0,5 % sebagai bahan aktifnya.
Disinfektan dan antiseptik , keduanya merupakan bahan pembasmi kuman. Pembasmi
kuman yang digunakan untuk tubuh kita disebut ‘antiseptik’ , misalnya untuk
luka atau obat kumur. Anti kuman yang digunakan untuk keperluan lain , misalnya
untuk pembersih lantai atau untuk kolam renang ,
disebut ‘disinfektan’ .
Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan
aktif. Formalin berfungsi sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika
termakan. Untuk itu berhati- hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih
memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi
pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.
Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan
pembersih porselen. Pembersih porselen memiliki komposisi
yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih porselen dibuat dari
asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut berguna untuk
melarutkan kotoran yang ada di porselen.
4. Pasta
Gigi
a. Pendahuluan
Pembersihan kulit kombinasi dapat mudah dengan produk yang
tepat. Produk pembersih seperti Facial Facial Cleanser Cetaphil harian dan
Clean & Clear Soft adalah pembersih wajah yang bagus. Pembersih kulit wajah
kombinasi yang ditujukan untuk memperbaiki masalah kulit melakukannya dengan
pelembab bagian kombinasi kulit kering dan menghilangkan kotoran dan minyak
dari daerah berminyak kulit kombinasi. Untuk melembabkan kulit kombinasi,
pelembab wajah menempel seperti Neutrogena Oil-Free Moisture untuk Kulit
Kombinasi atau Aveeno ( gunakan setiap hari ).
Ø Zat Berbahaya pada Pembersih Wajah antara lain :
· Zat Pengawet Paraben
Penelitian di Inggris menyebutkan bahwa terdapat hubungan
antara pemakaian paraben dengan peningkatan kejadian kanker payudara pada
wanita.Dikatakan terdapat konsentrasi paraben yang sangat tinggi pada 90% kasus
kanker payudara yang diteliti.Paraben digunakan di kosmetik, deodoran, dan
beberapa produk perawatan kulit lainnya. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan
dan reaksi alergi pada kulit.
· Sodium Lauryl Sulfate (SLS) and
Ammonium Lauryl Sulfate (ALS)
Kedua zat ini banyak digunakan untuk bahan campuran sabun,shampo,odol,pembersih
muka,dan pembersih badan.Zat ini yaitu SLS dan ALS dapat menyebabkan radang
kulit yang parah bila terus-menerus digunakan karena kedua zat ini dapat
diserap tubuh dengan mudah.Kedua zat ini akan mengendap pada
jantung,otak,paru-paru serta hati yang lama-kelamaan akan menyebabkan penyakit
jangka panjang.Selain itu zat ini juga bisa menyebabkan ganguan kesehatan mata
anak dan katarak.
· DEA (Diethanolamine), TEA
(Triethanolamine) and MEA (Monoethanolamine)
Zat ini banyak ditemukan pada kosmetik dan produk perawatan
kulit. Bahan bahan berbahaya ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan penggunaan
jangka panjang diduga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal dan
hati.
· Propylene Glycol
Studi terakhir juga menunjukan bahwa zat ini dapat merusak
ginjal dan hati.Ditemukan pada beberapa produk kecantikan, kosmetik dan
pembersih wajah. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis
kontak.
· Isopropyl Alcohol
Alkohol digunakan sebagai pelarut pada beberapa produk
perawatan kulit. Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan
asam kulit sehingga bakteri dapat tumbuh dengan subur.Selain itu juga dapat
mempercepat penuaan dini
· Polyethylene Glycol (PEG)
Zat ini banyak digunakan untuk mengentalkan produk
kosmetik.Dampaknya dapat menyebabkan penuaan dini dan membuat kulit rentan
terhadap bakteri karena menggangu
EFEK SAMPING PEMBERSIH DAN CARA
PENCEGAHANNYA
Sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi
adalah bahan- bahan kimia yang hampir digunakan setiap hari.
Air sisa penggunaan bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita
sebagian besar dibuang di sungai. Akibatnya sungai menjadi tercemar, sehingga
ekosistem yang ada di dalamnya menjadi rusak, misalnya ikan-ikan di
sungai banyak berkurang. Disamping itu banyak masyarakat yang tingal di
sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
menderita penyakit kulit, sebab beberapa penduduk menggunakan air
sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci peralatan
masak, dan yang lainnya. Selain itu bahan-bahan pembersih
juga dapat berdampak langsung terhadap manusia itu sendiri.
Contohnya, sabun cuci atau detergen. Pemakaian detergen berlebih dan
tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit
terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah terkelupas. Hal ini jika
dibiarkan berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.
Penggunaan yang berlebihan pemutih dapat menyebabkan
kerusakan di samping juga emiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Jika air
mengalir yang mengandung pemutih dibuang ke tanah atau ke sungai dapat
menyebabkan pencemaran air. Selain itu, pemutih mengandung zat aktif dan
bahan-bahan yang korosif, yang dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam
tanah. Akibatnya, kesuburan tanah bisa terganggu.
Lebih luas pembuangan limbah yang mengandung pemutih akan menimbulkan pencemaran baru. Khusus untuk pemutih wajah yang ditawarkan melalui iklan, kita harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakannya. Hal ini karena beberapa produk pemutih wajah dan tubuh ternyata mengandung logam berat merkuri. Mercury - mengandung pemutih jika digunakan secara suatu bisa sebagai racun dalam tubuh dan causecancer (karsinogen).
Lebih luas pembuangan limbah yang mengandung pemutih akan menimbulkan pencemaran baru. Khusus untuk pemutih wajah yang ditawarkan melalui iklan, kita harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakannya. Hal ini karena beberapa produk pemutih wajah dan tubuh ternyata mengandung logam berat merkuri. Mercury - mengandung pemutih jika digunakan secara suatu bisa sebagai racun dalam tubuh dan causecancer (karsinogen).
Ø Cara
Pencegahannya
1) Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS
yang rendah.
2) Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil
sulfat (SDS).
3)
Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
4)
menghindari penggunaan pasta gigi berlebih.
BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA
DAN KANDUNGANNYA
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari –
hari manusia tidak pernah bisa lepas dari yang namanya bahan Kimia, baik itu
alami ataupun buatan. Tiap hari kita mandi pakai sabun, cuci pakaian pakai
deterjen, cuci piring pake pembersih, dan masih banyak yang lainnya Jadi
diantara yang bahan Kimia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari
antara lain :
1.
Bahan
Pembersih
2.
Bahan
Pemutih
3.
Bahan
Pewangi
4.
Bahan
Pembasmi Serangga
B.
Jenis Bahan Rumah Tangga
dan Kandungan Zat Kimia
a.
Bahan Pembersih
Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih
lantai memiliki sifat yang sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun
adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti
minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa.
Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida
(NaOH). Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl benzene
sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari
pengolahan minyak bumi.. Sabun dan deterjen dapat berfungsi sebagai pembersih
karena sabun memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non
polar. Air disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang
dapat bermuatan listrik, meskipun sangat lemah. Minyak bersifat non polar
artinya tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar tidak
dapat bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat
bercampur maka digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi
bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air yang bersifat polar diikat
oleh ujung sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik
yang bersifat non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar
juga. Perbedaan detergen dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat
dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun
lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.
Macam – macam bahan
pembersih dan Kandungannya :
Bahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih sangat banyak
misalnya sabun mandi, pasta gigi, pembersih lantai, pembersih kaca, shampoo dan
masih banyak lainnya.
1)
Sabun Mandi
Kandungan utama sabun mandi adalah Na-karboksilat (RCOONa),
sabun mandi dibuat dari campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang
digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada beberapa sabun mandi ditambahkan
sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan zat aditif yang
berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi
umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.
Reaksi dalam pembuatan sabun adalah :
Gliserin + NaOH (soda
api)
gliserol + natrium karboksilat (sabun)

Kelebihan
sabun antara lain :
a.
Mencuci
dengan baik dalam air lunak,
b. Dapat diuraikan mikroorganisme
(biodegradable), sehingga tidak membentuk buih disungai atau danau, dan
c.
Jarang
menyebabkan kerusakan (alergi) kulit.
Kekurangan
sabun antara lain :
a.
Sukar
larut dalam air, sehingga tidak praktis digunakan dalam mesin cuci.
b. Diendapkan oleh air sadah dan
membentuk scum.
Sabun tidak akan berbuih sebelum
semua ion kalsium danmagnesium dalam air sadah diendapkan. Selain itu scum
yangterbentuk dapat menempel pada bahan cucian, seehingga pakaian menjadi
kusam..
2) Pasta Gigi
a. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi.
Sakit gigi umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan
mineral). Karies timbul karena adanya plak gigi yang merupakan lengketan
bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada permukaan gigi. Jenis bakteri ini
dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah
karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh
bakteri dan kalsium.
b. Bahan utama dalam pasta gigi adalah
deterjen dan abrasive (Penggosok
seperti amplas). Salah satu deterjen yang banyak digunakan dalam pasta gigi
adalah natrium laurel sulfat. Abrasive yang ideal harus cukup keras untuk
membersihkan gigi, tetapi jangan terlalu keras, sehingga tidak merusak email
gigi. Abrasive yang digunakan dalam pasta gigi diantaranya adalah silica (SiO2),
kalsium karbonat (CaCO3), dan baking soda. Untuk menguatkan gigi,
pasta gigi sering dengan senyawa flourida, misalnya natrium flourida (NaF).
Senyawa flourida pada pasta gigi dapat mengubah sebagian email gigi menjadi
bahan yang lebih kuat dari pada email semula.
3)
Pembersih Lantai
Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan
aktif. Formalin berfungsi sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika
termakan. Untuk itu berhati- hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih
memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi
pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.
Bahan utama dalam pembersih lantai adalah disinfektan
(pembasmi kuman). Disin fektan yang pertama digunakan dalam pembersih
lantai yaitu fenol atau asam karbolat (carbolic acid). Fenol tergolong zat
yang beracun dan merusak kulit. Sekarang ini, terdapat berbagai disinfektanlain
yang lebih baik, misalnya heksil resorsinol dan kresol.
Rumah
atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen.
Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai.
Biasanya pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL).
Asam tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yang ada di porselen.
4) Pembersih Kaca
Penggunaan cairan pembersih kaca semakin menjadi kebutuhan
masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan akan cairan pembersih kaca dari waktu ke
waktu semakin meningkat. Bangunan elit dan modern, seperti perumahan, hotel,
perkantoran dan gedung-gedung bertingkat semakin bertambah. Ban gunan-bangunan
seperti itu umumnya dilengkapi dengan kaca-kaca. Hal ini sangat menjanjikan dan
membei peluang untuk berkesempatan berusaha dalam bidang bisnis produk ini.
Produsen cairan pembersih kaca yang pada awalnya hanya
didominasi oleh perusahaan besar, saat ini mulai diproduksi oleh perusahaan
dalam skala rumah tangga, karena teknologi pembuatannya sangat sederhana serta
menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dari toko-toko kimia.
a.
Bahan yang digunakan :

Metanol (metil alkohol) dengan rumus kimia CH3OH merupakan
senyawa/larutan yang hampir mirip dengan alkohol (etanol). Bentuk metanol
adalah cairan encer bening, tidak berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar.
Jika metanol tidak ada, larutan ini dapat diganti dengan IPA (iso propil
alhokol)

Ciri khas amoniak adalah gas yang aromanya menyengat dengan
rumus kimia NH3. Mudah larut dalam air tetapi bau larutannya sama dnegan bau
gasnya. Inilah sebabnya maka larutan amoniak dalam air yang sering disebut
amonium hidroksida karena dianggap hasil reaksi antara NH3 dengan air dan
tidak terbukti secara ilmiah. Bahan ini berbentuk cair tidak berwarna dan tidak
terlalu kering. Konsentrasi amoniak yang dijual di pasaran cukup beragam,
antara 25%, 40% dan 28%. Dengan demikian, jumlah amoniak dalamformula bisa
bervariasi, tergantung
kadar/konsentrasinya

Jumlah Emal-70 dalam formula yang diperlukan dalam pembuatan
cairan pembersih kaca sangatsedikit namun keberadaannya sangat diperlukan.
Secara kimia, Emal-70 termasuk golongan surfaktan alkil sulfat. Senyawa ini
merupakan bahan inti pada produk cairan pembersih kaca. Bahan ini berbentuk
pasta tidak berwarna dan bening. Jenis surfaktan ini mempunyai kemampuan
mengeluarkan busa dalam jumlah cukup banyak dan mempunyai daya pembersih
(cleansing ability) yang cukup tinggi. Kelarutannya dalam air mendekati 100%
(larut sempurna), hanya kecepatan pelarutannya rendah. Artinya untuk
melarutkannya membutuhkan waktu lama.

Warna cairan pembersih kaca yang umumnya beredar di pasaran
adalah hijau, kuning, dan biru. Banyaknya jumlah pewarna yang digunakan
tergantung selera masing-masing. Meskipun jumlah pemakaiannya sangat sedikit,
keseragaman warna poduk harus dijaga. Itulah sebabnya pada penyusunan formula,
bahan ini tidak dimasukkan dalam hitungan yang mengikat.

Jenis parfum yang dipakai untuk cairan pembersih kaca harus
memiliki kualitas dan aroma yang khas. Hal ini perlu dipertimbangkan mengingat
konsumen dari produk ini mencerminkan golongan ekonomi tertentu di masyarakat.

Air yang ideal digunakan adalah air sudah mengalami
deionisasi (deionized water). Tujuannya untuk menjaga kestabilan produk. Akan
tetapi, jika kondisi air di daerah bersangkutan tidak menimbulkan masalah
serius, dapat digunakan air biasa (air tanah).
b.
Formula
Membuat cairan pembersih kaca skala kecil ditujukan bagi
pembaca yang hanya ingin menyalurkan hobi atau untuk digunakan sendiri. Juga
dapat digunakan sebagai uji coba bagi peminat membuat produk skala besar.
Berikut disajikan perhitungan prosentase bahan dalam arti prosentase berat per
berat dari 1 kg keselurhan bahan:






5) Sampo
Sampho berfungsi membersihkan
rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat menyebabkan adanya ketombe di kulit
kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah psikis seperti stress.
Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai
dari rasa gatal hingga infeksi.
Sampo menggunakan deterjen sintesis sebagai bahan pembersihnya,
misalnya senyawa natrium laurel sulfat (SLS) yang mampu mengatasi kesadahan
air. Sampo untuk rambut kering, normal, atau berminyakhanya berbdeda dalam
kosentrasinya (kepekatan) deterjennya. Sampo untuk ranbut berminyak mempunyai
konsentrasi deterjen lebih tinggi, sedangkan untuk rambut kering konsentrasinya
lebih rendah. Berbagai macam bahan tambahan seperti wangi-wangian, susu, madu,
lemon, atau rtamuan lainnya sebenarnya tidak banyak berpengarug pada daya kerja
sampo. Oleh karena itu penggunaan sampo sebaiknya disesuaikan dengan jenis
rambut.
Bahan pembersih, umumnya
berupa sistem surfaktan. Kadang selain surfaktan, ditambahkan pula sedikit
booster busa untuk mengubah sifat busa yang dihasilkan surfaktan. Bahan surfaktan
yang umum digunakan adalah surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter
sulfat (juga sering disebut natrium lauret sulfat), natrium lauril sulfat, dan
senyawa amonium.
Bahan conditioner, biasanya
digunakan bahan berupa surfaktan kationik, seperti olealkonium klorida,
distearildimonium klorida, dan isostearil etildimonium etosulfat.
Bahan aditif fungsional, termasuk
di dalamnya bahan yang dapat mengontrol viskositas sampo. Dapat dibayangkan
apabila sampo terlalu encer, sampo akan sukar dipakai, demikian pula jika
sampo, misalnya, sekental pasta gigi. Bahan yang umum digunakan adalah
surfaktan amfoterik, seperti kokamidopropil betain atau kokamidopropil
hidroksisultain. Aditif lain adalah pengontrol pH, agar sampo mempunyai pH
antara 3,5 dan 4,5.
Pengawet, sampo
tanpa pengawet akan merupakan tempat ideal bagi berkembangnya berbagai jenis
bakteri. Hal ini akan membuat produknya cepat rusak dan dapat membahayakan
kesehatan. Pengawet yang umum digunakan adalah natrium benzoat, paraben,
tetranatrium EDTA.
Bahan aditif estetik, termasuk
di dalamnya pewarna, parfum yang membuat sampo enak dipakai.
Bahan-bahan aktif medis, misalnya
beberapa sampo mengandung seng piritionin yang dapat mengobati ketombe, atau
pantenol yang penting untuk pertumbuhan rambut dan yang meningkatkan kelembaban
rambut.
Selain itu terdapat juga nutrisi yang dicampurkan kedalam
sampo dengan berbagai manfaat yang terkandung didalam nutrisi tersebut.
Beberapa nutrisi yang bagus untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala
kita adalah:
Vitamin E, yang
banyak terdapat dalam kacang-kacang dan biji-bijjian. Vitamin E adalah vitamin
yang sangat diperlukan untuk memperindah rambut. Minyak yang menutupi pori-pori
dapat dikurangi dengan mengkonsumsi vitamin E.
Zink, yang
banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau seperti bayam
Biotin, yang
banyak terdapat dalam ikan salmon, makarel dan telur. Khasiat telur untuk
kesehatan rambut sudah dipercaya berabad-abad lamanya. Bahkan, zaman dulu
wanita biasa menggunakan kuning telur untuk merawat keindahan rambutnya.
b.
Bahan
Pemutih
Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya
cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk memutihkan pakaian. Pemutih
umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka hati-hati
dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium
perborat. Sodium perborat berupa bubuk berwarna putih yang banyak digunakan
untuk memutihkan tekstil.
Tidak hanya pakaian yang
menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang memunculkan
pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang
membeli pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena
da yang menggunakan merkuri.
Pada garis besarnya
Fungsi bahan pemutih adalah untuk menghilangkan noda membandel yang menempel
pada pakain serta dapat membunuh bakteri. Pemutih juga mampu memecahkan ikatan
pada molekul-molekul noda, kemudian melepaskannya dari serat kain/pakaian
dan pada umumnya bahan kimia yang terkandung dalam pemutih adalah larutan
Natrium Hpoklorit sebanyak 5,25%, klorin,desinpektan.
Bahan-bahan yang
mengandung zat kimia diatas diantaranya Byclin, Sunclin,Soklin Pemutih
Dalam pemakaian pemutih
harus sesuai dengan peraturan yang ada, jika berlebihan akan merusak pakaian
terutama bahan poliestar, wool, spandek dan lain-lain.
c.
Wangi-wangian yang dipakai di badan,
digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian, pada dasarnya adalah sama,
hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang mengambil
wangi-wangian dengan cara penyu lingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang,
orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari
minyak bumi. Jadi, wangi melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada
di bunga melati, namun sumbernya berbeda. Wangi yang ada di parfum bajumu sama
sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat sedemikian rupa agar
mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?
Macam-macam bahan pengharum
antara lain :
a.
Bahan Pewangi alami yaitu berasal dari
tanaman seperti mawar,sedep malem,melati,rose dll.
b.
Bahan pewangi buatan/sintesis yang berasal
dari senyawa-senyawa kimia.
Fungsi bahan pewangi
adalah untuk mengharumkan atau menyegarkan (seperti badan,ruangan,dan makanan).
Bahan pewangi yang
terdapat dalam pewangi yaitu benzaldehid dan benzyl alcohol.
Nama senyawa Aroma
Nama senyawa Aroma
Citral Lemon Irane Violet
Jasmine Melati Generial
Mawar
d.
Bahan
Pembasmi Serangga (Insektisida)
Bahan-bahan kimia yang terdapat di dalam
obat pembasmi serangga antara lain sebagai berikut: (a). Organoklor. Contoh:
aldrin, dieldrin, lindan, dan DDT (dikloro difenil trikloroetana) yang kini
dilarang penggunaannya. (b). Organofosfat. Contoh: malation, diaziton, fention,
dan metil atau etil paration. (c). Antikoagulan. Contoh: wartarin, kumaklor,
dan kumarin. (d). Zinkfosfida. (e). Karbamat. Contoh: propoksur, BPMC, dan
karbofonun. ()f. Arsen. Contoh: arsen pentoksida.
1.
Fungsi
Pemakaian obat pembasmi serangga
pada umumnya meliputi tiga hal, yaitu mengusir, membasmi, atau mengusir
sekaligus membasmi. Bagi para petani, kehadiran serangga dapat membawa masalah
baru karena dapat mengganggu hasil panen mereka. Insektisida digunakan untuk mengusir
hama tanaman yang berupa serangga seperti walang sangit, wereng, kepik, dan
sebagainya.
2.
Efek
Samping Penggunaan Pembasmi Serangga
Penggunaan insektisida sebaiknya
disesuaikan dengan keperluannya saja. Pemakaian bahan kimia jenis ini bila berlebihan
dan tidak hati-hati justru dapat membahayakan manusia. Efek negative dari
pemakaian insektisida yang berlebihan atau pemakaian yang tidak hati-hati
antara lain adalah keracunan yang dapat merenggut jiwa. Insektisida yang masuk
ke perairan akan menimbulkan pencemaran air. Hal ini akan mengakibatkan
terbunuhnya binatang-binatang air.Jika tumbuh-tumbuhan atau daging hewan yang
tercemar tersebut dikonsumsi oleh manusia, akibatnya bisa fatal. Orang yang
mengonsumsi dapat keracunan bahkan dapat terkena kanker yang berisiko kematian.
Membersihkan Lantai Keramik
Seperti dikatakan di atas, membersihkan lantai keramik tidak memerlukan cara khusus. Meskipun demikian, ada kiat-kiat tersendiri agar kegiatan membersihkan keramik di rumah lebih efektif dan hemat waktu serta tenaga, sebagai berikut:
- Sapu seluruh permukaan lantai untuk menyingkirkan kotoran dan debu. Anda bisa memanfaatkan mesin penyedot debu untuk mempercepat pekerjaan.
- Isi satu ember dengan air panas dan cairan pembersih keramik. Apa pun produk yang akan Anda gunakan, baca terlebih dulu petunjuk pemakaian pada labelnya dan ikuti instruksinya.
- Pel lantai dan biarkan sampai kering secara alami. Anda bisa menggunakan kain lembut yang kering dan bersih untuk mengelap lantai yang telah dipel hingga kering.
- Jangan menggunakan peralatan yang kasar, semisal sikat kawat, untuk membersihkan ubin keramik karena dapat menggores permukaannya.
Alat pel uap ampuh untuk menjaga lantai keramik Anda tampak bersih, bebas kuman, dan berkilau, serta membantu nat tidak kusam. Kalau Anda memiliki pembersih uap di rumah, gunakan seminggu sekali untuk membunuh bakteri di lantai.
Poin-poin Kunci
- Sebelum mulai membersihkan, sapu lantainya hingga bersih dari debu dan kotoran
- Hindari penggunaan alat-alat yang kasar atau tajam karena dapat menggores permukaan ubin keramik
- Gunakan produk pembersih lantai keramik untuk mengangkat lapisan kerak kapur di kamar mandi

Memakai Pembersih Kerak Keramik untuk Mengangkat Kerak Kapur
Ubin keramik di kamar mandi cepat menjadi kotor karena jamur, lumut, dan kerak kapur karena lokasinya yang selalu lembap terkena air, sabun, dan sampo. Anda bisa menggunakan pembersih kerak keramik, seperti Vixal, untuk mengangkat kotoran yang telah mengerak. Produk pembersih ini akan ampuh mengangkat kerak kapur dan kerak sabun. Baca aturan pemakaian pada kemasan produk pembersih dan ambil langkah-langkah keselamatan seperti mengenakan sarung tangan karet.
MAKALAH
BAHAN KIMIA DI RUMAH
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Latar belakang kelompok kami menulis makalah dengan judul “ Bahan Kimi
Yang Ada di Rumah “ yaitu agar kita tahu apa saja dampak dari
macam-macam bahan kimia tersebut dan dapat menghindari dampak tersebut
dengan cara menanggulanginya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis,
sifat-sifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan
atau kita lihat sehari-hari. Terutama bahan kimia yang ada di rumah.
Selain itu Makalah ini kami buat juga untuk melengkapi Tugas Mata Pelajaran
Biologi di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan Kandungan dan kegunaan bahan kimia di rumah
tangga !
2. Jelaskan Efek samping
penggunan bahan kimia di rumah tangga !
3. Jelaskan Macam-macam Bahan Kimia di
rumah tangga !
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui kandungan dan
kegunaan bahan kimia di rumah tangga
2. Untuk mengetahui efek samping
penggunaan bahan kimia di rumah tangga
3. Untuk mengetahui macam-macam bahan
kimia di rumah tangga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-macam Bahan Kimia yang ada di rumah
1. Pembersih
Sabun + deterjen dapat membuat lemak dan minyak yg tadinya tidak dapat
bercampur dengan air jadi bisa bercampur dengan air. sabun dan deterjen dalam
air dapat melepaskan sejenis ion yang memiliki bagian yang suka air
(hidrofilik) sehingga dapat larut dalam air dan bagian yang tdk suka air
(hidrofobik) lart dalam minyak atau lemak. kita perlu hati-hati memilih bahan
pembersih supaya tidak merusak lingkungan. beberapa jenis pembersih sukar
diuraikan oleh pengurai. jika deterjen bercampur dengan air tanah yang
dijadikan air minum manusia/hewan dapat membahayakan kesehatan.
2. Pemutih
pakaian
Digunakan untuk memutihkan pakaian putih yang terkena noda. biasanya mengandung
bahan aktif hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan
membersihkan noda, juga digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada
umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama
pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa
bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh
karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.
3.
Pewangi
Pewangi ada
pewangi alami dan pewangi sintetik. pewangi alami biasanya terbuat dari daun
kayu putih, kulit kayu manis, batang kayu cendana, bunga melati, dll. sedangkan
pewangi sintetik biasanya dalam bentuk kemasan, contohnya : kispray. ada juga
pewangi yang mengandung zat - zat yang membahayakan lingkungan maupun kesehatan
mahkluk hidup. oleh karena itu, kita harus selektif dalam memilih pewangi.
Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran
biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alkohol untuk pewangi yang berbentuk
cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat. Selain alkohol, masih
terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam pewangi
agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai propelan). Di
antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan tersebut ada yang
dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian
masuk ke atmosfer bagian atas akan merusak lapisan ozon (suatu lapisan di udara
bagian atas yang melindungi manusia dari sinar-sinar berenergi tinggi, seperti
sinar ultra violet). Untuk itu, kita harus selektif ketika membeli produk
berupa parfum, jangan sampai mengandung bahan kimia yang dapat mencemari
lingkungan.
4.
Pestisida
Bahan
kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida
dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi
pertanian. Pestisida meliputi semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama
yang ditujukan untuk melindungi tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri,
virus, tikus, bekicot, dan nematoda (cacing). Pestisida yang biasa digunakan
para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan
ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk memberantas sejumlah
serangga pengganggu yang ada di rumah, perkantoran, atau gudang, seperti
nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh insektisida adalah basudin,
basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, dan diazinon. Gambar 8.5
merupakan contoh produk insektisida untuk memberantas nyamuk.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang
dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan. Bercak
yang ada pada daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun disebabkan oleh
serangan jamur. Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida,
tembaga(I) oksida, karbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat.
c. Bakterisida, yaitu pestisida
untuk memberantas bakteri atau virus. Pada umumnya, tanaman yang sudah
terserang bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh karena itu, bakterisida
biasanya diberikan kepada tanaman yang masih sehat. Salah satu contoh dari
bakterisida adalah tetramycin, sebagai pembunuh virus CVPD yang menyerang tanaman
jeruk.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus.
Rodentisida dipakai dengan cara mencampurkannya dengan makanan kesukaan tikus.
Dalam meletakkan umpan tersebut harus hati-hati, jangan sampai termakan oleh
binatang lain. Contoh dari pestisida jenis ini adalah warangan.
e. Nematisida, yaitu pestisida yang
digunakan untuk memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda). Hama jenis
cacing biasanya menyerang akar dan umbi tanaman. Oleh karena pestisida jenis
ini dapat merusak tanaman maka pestisida ini harus sudah ditaburkan pada tanah
tiga minggu sebelum musim tanam. Contoh dari pestisida jenis ini adalah DD,
vapam, dan dazomet.
f. Herbisida, yaitu pestisida
yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang,
rerumputan, dan eceng gondok. Contoh dari herbisida adalah ammonium sulfonat
dan pentaklorofenol.
B. Kandungan
dan kegunaan bahan kimia di rumah tangga
Produk pembersih, pewangi, pemutih, dan
pembasmi serangga kandungan kimia nya berbeda dengan makanan kemasan.
a. Bahan kimia
dalam produk pembersih
Produk pembersih mengandung bahan kimia
yang disebut sabun dan detergen. Sabun merupakan bahan kimia yang terbuat dari
bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain
yang disebut basa. Hasil campuran antara bahan alam dan bahan kimia tersebut
menghasilkan senyawa kimia yang disebut garam karboksilat.
Adapun detergen dibuat dari senyawa
kimia bernama alkyl benzene sulphonate (ABS) yang direaksikan dengan
natrium hidroksida sehingga membentuk garam ABS-natrium. Sabun dan detergen
terdiri atas dua bagian. Ada yang bersifat hidrofilik(menyukai air) adapun juga
yang bersifat hidrofobik(tidak suka air). Para ahli kimia menamakannya sebagai
sifat polar dan nonpolar. Pada produk pembersih badan ditambahkan gliserin
untuk melembapkan kulit dan disenfektan (TCC/irgasan) yang berguna untuk
membunuh kuman. Pada pembersih wajah ditambahkan belerang/sulfur sebagai bahan
antijerawat. Pada pasta gigi ditambahkan senyawa flourida untuk mencegah gigi
keropos.
b. Bahan kimia dalam produk pemutih
Pemutih pakaian kebanyakan mengandung
senyawa klorin, yaitu bahan pemutih bubuk (powder) yang disebut kalsium
hipoklorit (kaporit)dan bahan pemutih cair yang disebut natrium hipoklorit.
Bahan pemutih akan mengoksidasi kotoran sehingga kotoran akan larut dalam air.
c. Bahan kimia
dalam produk pewangi
Bahan-bahan kimia yang menimbulkan
aroma harum buah-buahan, mengandung zat kimia yang dinamakan ester (alkil
alkanoat). Adapun menyerap keringat, produk pewangi mengandung zat kimia yaitu
senyawa aluminium. Oleh karena kemampuannya dalam menyerap keringat, senyawa
aluminium disebut sebagai zat antiperspirant.
d. Bahan kimia dalam produk pembasmi serangga
Produk pembasmi serangga mengandung
bahan kimia, seperti senyawa karbamat, senyawa organofosfat, dan senyawa
organoklor
C. Efek samping penggunan bahan kimia di rumah tangga
a. Efek samping penggunaan produk
pembersih dan pencegahannya
Busah sabun dapat di uraikan oleh mikro
organisme. Adapun detergen terbuat dari bahan sintetik yang sulit diuraikan
sehingga busah detergen dapat mencemari lingkungan. Detergen terdiri atas
senyawa rantai lurus yaitu linear alkyl benzene sulphonate dan senyawa rantai
bercabang yaitu alkyl benzene sulphonate.
b. Efek samping penggunaan produk pemutih
dan pencegahannya
Bahan pemutih pakaian umumnya
mengandung senyawa klorin. Produk pemutih wajah mengandung senyawa kimia yang
bernama hidrokuinon. Dan pemutih wajah lainnya adalah senyawa yang mengandung
merkuri atau air raksa. Produk pemutih dapat menyebab kan merusak ginjal.
c. Efek samping penggunaan produk pewangi
dan pencegahannya
Produk pewangi semprot menggunakan
suatu zat pendorong, bahan pendorong ini ada yang berupa chlorofluorocarbon.
Produk yang mengandung cfc akan lepas di atmosfer sehingga ozon di atmosfer
berkurang.
d. Efek samping penggunaan produk
pembasmi serangga dan pencegahannya
Meskipun produk pembasmi serangga
digunakan sebagai racun serangga, produk ini juga dapat meracuni tubuh manusia.
Senyawa DDT yang terdapat dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat mengakibatkan
keracunan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zat-zat yang ada dalam kehidupan kita
sehari-hari kebanyakan tidak dalam keadaan murni, melainkan bercampur dengan
dua atau lebih zat lainnya. Seperti yang telah kita pelajari, campuran suatu
zat akan tetap mempertahankan sifat-sifat unsurnya. Oleh karena itu, suatu
bahan kimia akan dipengaruhi oleh sifat, kegunaan, atau efek dari zat-zat yang
menyusunnya. Kekuatan pengaruh sifat masing-masing zat bergantung pada
kandungan zat dalam bahan yang bersangkutan. Banyak ragam bahan kimia yang ada
dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Dalam penggunaan bahan kimia di rumah sebaiknya dengan hati – hati karena dapat
membahayakan lingkungan sekitar. Misalnya jika deterjen bercampur dengan
air tanah yang dijadikan air minum manusia/hewan dapat membahayakan
kesehatan.
1 Detergen cuci piring
Gunanya: Untuk mencuci peralatan makan/minum dan peralatan memasak. Ada yang konvensional, ada pula yang khusus untuk dishwasher. Ada yang berbentuk krim, bubuk, dan cair.
Mengandung: Phosphate
Bahaya: Kontak terlalu lama bisa menimbulkan iritasi pada kulit tangan. Bersifat racun bila tertelan. Untuk itu, bilas peralatan dengan air bersih dan keringkan secara saksama untuk memastikan tak ada sisa detergen yang tertinggal. Karena, berbahaya bila tertelan ketika digunakan selanjutnya.
2 Pembersih oven
Gunanya: Membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di dalam oven setelah memanggang.
Mengandung: Larutan alkali (sodium hydroxide atau potassium hydroxide).
Bahaya: Bersifat korosif dan bisa merusak kulit.
3 Pembersih serbaguna (all-purpose cleaner)
Gunanya: Membersihkan segala macam peralatan dan perabot, mulai dari jendela, dapur, sampai kain pel.
Mengandung: Ammonia, ethelyne glycol monobuytl acetate, sodium hypochlorite, dan trisodium phosphate.
Bahaya: Biasanya berbau wangi untuk menarik perhatian sekaligus membunuh serangga (dan bersifat racun bagi manusia). Jangan mencampurkannya dengan pembersih lain, khususnya antara yang mengandung ammonia dengan chlorine. Karena hal itu dapat mendorong terbentuknya gas chloramines yang berbahaya bila terhirup uapnya.
4 Pengilap mebel
Gunanya: Menghapus debu dan jejak tangan di permukaan mebel, dan melindungi permukaan kayu dari air yang bisa merusak. Ada yang berbentuk cair, pasta, ada pula aerosol.
Mengandung: Petroleum dan minyak cedar untuk membantu melekatkan bahan pelitur atau pernis pada permukaan mebel.
Bahaya: Bila tertelan atau terjadi kontak bisa mengiritasi mata, kulit, dan tenggorokan. Akibatnya, perut terasa mual, muntah, bahkan pingsan. Jauhkan dari anak-anak, karena sebagian produk tampak mirip dengan jus jeruk yang biasa diminum.
5 Pemutih pakaian
Gunanya: Untuk memutihkan pakaian berwarna putih dan membunuh kuman dan jamur. Biasanya berbentuk cairan.
Mengandung: Chlorine (sodium hypoclorite). Bila pada label kemasan tertulis 5,25% sodium hypoclorite solution, itu artinya cairan dalam botol mengandung 5,25% bahan kimia tersebut, sisanya air. Angka ini menunjukkan konsentrasi bahan kimia yang cukup kuat.
Bahaya: Bila tercampur dengan bahan pembersih lainnya bisa membentuk aneka kombinasi bahan beracun yang sangat berbahaya. Uap beracun yang terhirup bisa memicu gangguan pernapasan yang serius. Bila tumpah dan tepercik, tak hanya bisa merusak pakaian yang dicuci tapi juga iritasi hebat. Bila tepercik langsung pada mata, bisa mengakibatkan kebutaan.
6 Detergen pakaian
Gunanya: Membersihkan kotoran dan noda di pakaian. Ada yang berbentuk krim, batangan, bubuk, dan cair.
Mengandung: ‘Agen’ pembersih bernama ‘cationic’, ‘anionic’, ‘non-ionic’. Biasanya ditambahkan enzim tertentu untuk memudahkan noda terlepas dari pakaian.
Bahaya: Mengiritasi kulit atau membuat tubuh semakin sensitif terhadap bahan kimia lain. Bisa menyebabkan gangguan asma, bila digunakan amat berlebihan. (f)
Gunanya: Untuk mencuci peralatan makan/minum dan peralatan memasak. Ada yang konvensional, ada pula yang khusus untuk dishwasher. Ada yang berbentuk krim, bubuk, dan cair.
Mengandung: Phosphate
Bahaya: Kontak terlalu lama bisa menimbulkan iritasi pada kulit tangan. Bersifat racun bila tertelan. Untuk itu, bilas peralatan dengan air bersih dan keringkan secara saksama untuk memastikan tak ada sisa detergen yang tertinggal. Karena, berbahaya bila tertelan ketika digunakan selanjutnya.
2 Pembersih oven
Gunanya: Membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di dalam oven setelah memanggang.
Mengandung: Larutan alkali (sodium hydroxide atau potassium hydroxide).
Bahaya: Bersifat korosif dan bisa merusak kulit.
3 Pembersih serbaguna (all-purpose cleaner)
Gunanya: Membersihkan segala macam peralatan dan perabot, mulai dari jendela, dapur, sampai kain pel.
Mengandung: Ammonia, ethelyne glycol monobuytl acetate, sodium hypochlorite, dan trisodium phosphate.
Bahaya: Biasanya berbau wangi untuk menarik perhatian sekaligus membunuh serangga (dan bersifat racun bagi manusia). Jangan mencampurkannya dengan pembersih lain, khususnya antara yang mengandung ammonia dengan chlorine. Karena hal itu dapat mendorong terbentuknya gas chloramines yang berbahaya bila terhirup uapnya.
4 Pengilap mebel
Gunanya: Menghapus debu dan jejak tangan di permukaan mebel, dan melindungi permukaan kayu dari air yang bisa merusak. Ada yang berbentuk cair, pasta, ada pula aerosol.
Mengandung: Petroleum dan minyak cedar untuk membantu melekatkan bahan pelitur atau pernis pada permukaan mebel.
Bahaya: Bila tertelan atau terjadi kontak bisa mengiritasi mata, kulit, dan tenggorokan. Akibatnya, perut terasa mual, muntah, bahkan pingsan. Jauhkan dari anak-anak, karena sebagian produk tampak mirip dengan jus jeruk yang biasa diminum.
5 Pemutih pakaian
Gunanya: Untuk memutihkan pakaian berwarna putih dan membunuh kuman dan jamur. Biasanya berbentuk cairan.
Mengandung: Chlorine (sodium hypoclorite). Bila pada label kemasan tertulis 5,25% sodium hypoclorite solution, itu artinya cairan dalam botol mengandung 5,25% bahan kimia tersebut, sisanya air. Angka ini menunjukkan konsentrasi bahan kimia yang cukup kuat.
Bahaya: Bila tercampur dengan bahan pembersih lainnya bisa membentuk aneka kombinasi bahan beracun yang sangat berbahaya. Uap beracun yang terhirup bisa memicu gangguan pernapasan yang serius. Bila tumpah dan tepercik, tak hanya bisa merusak pakaian yang dicuci tapi juga iritasi hebat. Bila tepercik langsung pada mata, bisa mengakibatkan kebutaan.
6 Detergen pakaian
Gunanya: Membersihkan kotoran dan noda di pakaian. Ada yang berbentuk krim, batangan, bubuk, dan cair.
Mengandung: ‘Agen’ pembersih bernama ‘cationic’, ‘anionic’, ‘non-ionic’. Biasanya ditambahkan enzim tertentu untuk memudahkan noda terlepas dari pakaian.
Bahaya: Mengiritasi kulit atau membuat tubuh semakin sensitif terhadap bahan kimia lain. Bisa menyebabkan gangguan asma, bila digunakan amat berlebihan. (f)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar